Yuk! Menjual Perusahaan! Meraih Mimpi Bersama Berkali kali


Dalam banyak kesempatan seminar atau berbicara di kelas sekolah entrepreneur yang saya kelola, sering saya sarankan, “Kalau ingin kaya raya, jangan lama-lama jadi karyawan, buruan jadi Pengusaha!” memang setelah lebih dari lima tahun, upaya serius dan sengaja yang saya lakukan dalam menebarkan virus entrepreneur itu ke seluruh penjuru tanah air, sudah ribuan pengusaha baru yang lahir sebagai alumni siswa kelas entrepreneur tersebut. Namun, sekarang muncul pertanyaan baru dari sebagian alumni yang sudah jadi pengusaha, meski sudah membuka usaha sendiri dan punya usaha yang mulai berjalan. Kok ndak juga kaya raya? Apa yang salah?
Ini memang soal pilihan waktu, mau masuk jalan tol yang cepat atau jalur normal yang kata orang Jawa, alon-alon waton kelakon. Biar lambat asal selamat dan tercapai tujuannya. Buat yang cari aman, memang konsep alon-alon waton kelakonakan banyak dipilih. Maksud saya, dalam konteks bisnis kalau orang memulai usaha dan hanya mengharapkan untung dari laba usaha hasil menjual produk bisnisnya, maka untuk bisa dapat uang bernilai miliaran, misalnya, akan butuh waktu yang lebih lama.

Lain ceritanya kalau kita tidak Cuma bisa mengembangkan usaha kita dengan tujuan membuat laris produknya, tapi kemudian dengan larisnya produk kita, perusahaan yang memproduksi produk laris itu bisa kita jual. Ya, menjual perusahaan adalah solusi cepat untuk bisa dapat untung lebih besar. Bahkan jangankan menjual perusahaan yang sudah jadi, apalagi sudah punya nama besar. Ide atau gagasan usaha yang brilian pun bisa kita jual.
Betapa menggiurkannya menjual perusahaan? Kita bisa kutip laporan Majalah Forbes tahun 2005 yang akhir-akhir ini muncul di semua pemberitaan televise soal belum terbayarnya ganti rugi warga Sidoarjo korban lumpur Lapindo karena Lapindo mengaku kesulitan keuangan. Anehnya, Aburizal Bakrie, pemilik Lapindo, ternyata mengutip Forbes justru habis menjual tiga buah perusahaannya dan memperoleh uang Rp 33 triliun dari penjualan itu. Hanya menjual tiga perusahaan bisa mengantungi Rp 33 triliun lebih?
Jangankan Bakrie Brother’s Group sampai saat ini faktor utama yang membuat maju dan lajunya perkembangan usaha Primagama yang saya rintis sampai memiliki 600 cabang di seluruh Indonesia karena kita jual secara franchise. Dengan begitu, bukan hanya dana segar dalam jumlah besar bisa kita dapat dari penjualan brand usaha kita (goodwill) tapi dengan menjual perusahaan secara franchise, kita tetap bisa memetik laba usaha dalam bentuk royalty fee. Ini yang disebut menjual perusahaan berkali-kali.
Menurut hemat saya, dalam dua sistem penjualan perusahaan yakni dengan menjual putus artinya dengan mengalihkan hak milik seluruhnya dan seumur hidup usaha kita dibandingkan dengan konsep franchise atau menjual merek dan sistem usaha, yang bisa dilakukan berkali-kali maka menjual konsep franchise lebih saya sarankan dan lebih mudah dilakukan.
Oleh karena berbeda dengan menjual putus, kalau perusahaan sudah kita jual dan hak milik beralih, kita tak punya kewenangan apa-apa lagi, sementara dana yang didapat bisa habis tanpa mungkin sempat dibuat usaha baru untuk menggantikan usaha yang sudah kita jual. Berbeda dengan menjual konsep franchise, karena boleh dibilang kita hanya menjual merek dagang dan nama baik usaha kita plus sistem kerja yang bagus dalam waktu tertentu tanpa kehilangan perusahaan.
Dan, kalau waktu “sewa merek” sudah habis kita bisa mendapat dana lagi dari perpanjangan sewa itu atau dari pemakai baru merek usaha kita, jadi peluang mendapatkan dana besar bisa berulang kali. Sehingga kita sebut sistem franchise sebagai menjual perusahaan berkali-kali untuk satu merek usaha. Ini jelas lebih menguntungkan dan menantang bukan?
Menurut pengalaman saya, sejak usaha dibuka sebaiknya pengusaha sudah memikirkan atau menyiapkan usaha itu kedepan untuk bisa dijalankan dengan sistem franchise dan dijual usahanya. Ini memang sebuah pola pikir, mindset baru dalam berwirausaha dan bisa sukses diterima pasar. Akan lebih bagus kalau kita juga bisa membagi mimpi kita pada banyak orang dengan menjual perusahaan kepada banyak orang.
Memang untuk bisa menjual perusahaan kita ada beberapa “prasyarat” yang mesti kita bangun dan garap dengan optimal, mulai dari logo perusahaan yang menarik dan tentu dengan kemasan dan promosi bisnis yang bagus dan memikat. Jangan lupa pula siapkan sistem dan manajemen usaha yang praktis dan mudah digunakan. Memang, kita perlu membuat training, pelatihan untuk mencetak tenaga operasional handal di lapangan untuk mengisi cabang-cabang usaha baru yang kita jual. Kalau semuanya sudah siap, tentu bukan masalah sulit untuk menjual usaha kita.
Pada perinsipnya, semua jenis usaha bisa kita jual secara franchise. Yang pasti buatlah bisnis yang unik, belum banyak dibuat dan merupakan terobosan baru dalam satu jenis usaha, apakah restoran, jasa, layanan kesehatan atau kecantikan, ataupun jutaan ide bisnis lainnya. Yang pasti dengan menjual perusahaan, kita tidak saja lebih cepat kaya raya tapi, akan banyak orang yang mampu meraih mimpi mereka. Dengan menjual perusahaan kepada banyak orang, kita bersama-sama meraih mimpi-mimpi dalam hidup kita yang lama tertunda. Jadi, Yuk, kita jual perusahaan dan bersama-sama meraih mimpi dalam hidup kita.

Sumber : purdiechandra.net

Posting Komentar