Dari judulnya pun cukup susah di percaya bukan? Coba pikir lagi deh. Masih gak percaya juga? Oke, aku ceritain asal usulnya. *Hore, saatnya dongeng !*
Dahulu kala di sebuah desa di masa lampau, terdapat salah seorang remaja nakal yang bernama Tono. Memiliki hobi bermain petak umpet, benteng-bentengan, main kelereng di pojokan dan permainan desa lain yang mengasyikan. Kabur dari perintah orangtuanya adalah kebiasaannya, ya terutama perintah memotong rumput untuk si Saun de Asep dan kambing-kambing lainnya. Suatu ketika dia kabur lagi dari perintah maut ibunya dan pergi bermain bersama teman-temannya. Betapa indahnya hidup si Tono di luar, seperti burung terbang bebas di angkasa. Tapi, apa yang akan terjadi nanti di rumahnya? Oke, jangan di pikirkan sekarang. Sekarang saatnya bersenang-senang ! “Tapi kan bosen kalau mainnya gitu-gitu aja, bagaimana kalau buat permainan baru? Ada usul gak?” ujar salah satu temannya. “Bagaimana kalau kita main masak-masakan dan boneka?” *hening*. Di antara mereka tidak ada satupun yang berjenis kelamin perempuan, ya begitu dan bukan geng homo juga sih. Tono pun mulai memberanikan diri untuk mengajukan pendapat “Aku gak mau, bagaimana kalau kita pura-pura jadi pengelana?”. “Hmm, memang mau berkelana kemana?” Tanya salah satu temannya. “Kita akan keliling dunia ! hahaha” Sahut Tono dengan tegas. “Horee ! Hidup Tono !” sorak Teman-temannya dengan gaya khas cheerleader.
“Give me ‘T’, give me “O”, give me “N”, give me “O” !”, Tono pun jadi pemimpin cheerleaderhomo.
“Give me ‘T’, give me “O”, give me “N”, give me “O” !”, Tono pun jadi pemimpin cheerleader
#Kenapa kok jadi kayak cerita novel begini sih dem? Ma’af, ma’af tadi saya terlalu terlena dengan cerita ini. Baiklah, saya akan jelaskan intinya. Kenapa aku harus minta ma’af karena ceritaku sediri? Arrgghhh ..
Setelah jadi pengelana yang sukses, Tono bertemu dengan seorang Tini. Cewek yang umurnya masih sebaya dengan Tono sekaligus dapat membuat Tono dag, dig, dug, serr ! (baca : jatuh cinta) dengannya. Setelah sekian lama berteman, main bareng, maen kelereng bareng, apa-apa bareng (bukan mandi, tidur atau semacamnya loh) tumbuhlah cinta di antara mereka berdua. So sweet banget deh pokoknya :d::h:, sampai-sampai itu semua dapat merubah Tono menjadi lebih baik, lebih taat kepada orangtua dan jadi kebelet kawin sama si Tini. Waktupun bergulir begitu cepat, membuat Tono mulai mantap untuk melamar Tini. Amboy ! apa yang terjadi? Ternyata Tini telah di lamar oleh seorang pangeran kerajaan di sana yang bernama Demas Gatot. Tini tidak dapat menolaknya, karena orangtuanya begitu setuju dan mendorong Tini untuk menerima lamarannya. Akhirnya Tono lari kayak di adegan ftv-ftv masa kini lalu galau total di pojokan kamarnya. Begitu pahitnya yang dia rasakan ! ibarat menelan 50 biji tai Saun de Asep bulat-bulat. Sedih, tatapan begitu kosong, hidup seakan tak ada gairah, yang ada hanya sesal, tangisan dan jeritan sia-sia. Dia begitu mencitainya dan berharap sangat dengan si Tini ini. Gila ! iya, gila, cinta memang gila, Tono pun juga jadi gila. Beberapa kata dia keluarkan, diulanginya terus dan sekarang suara itu terdengar serak. Dia bersikeras tetap mengulangi kata itu, seakan tetap mengharapkan keajaiban datang menghampirinya :a:. Begitu sayangnya dia kepadanya, membuat orang-orang di sana memperingati hari itu sebagai Hari Valentine, Hari kasih sayang yang sekarang di peringati orang-orang di seluruh dunia. Apa kata-kata yang di keluarkan sehingga menjadi booming? Saya akan memberitahukan, tapi sebelumnya saya sudah menjelaskan kalau di cerita ini latarnya di daerah Jawa kan. Pastinya memakai bahasa jawa juga. Begini katanya..
“Ayo balen Tin, ba balen Tin, balen Tin, bbalenTin” terus kelamaan menjadi “bbalenTin, Valentin, Valentin, Valentin” dan saya gak tahu terus kenapa jadi Valentine (di tambahi huruf ‘e’ di belakangnya). Tau maksudnya? Balen itu Balikan, artinya Tono minta balikan lagi sama Tini. Mengulang masa lalunya yang Indah tiada tara. Oke, mungkin hanya ini ceritanya yaa. Sampai jumpa esok lagi..
sumber : Guru Sejarah SMP alpin & demas
di kembangkan oleh : Demas Janitra
di kembangkan oleh : Demas Janitra
Why so serious? It’s just joke ..
Posting Komentar